Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Dreams: Mengangkat Profesi Blogger

dreams-poster
Jika kamu bukan pecinta film Indonesia sejati yang tiap hari nongkrongin jadwal XXI atau juga Fatinistic fanatik, pastinya film ini akan luput dari perhatian kamu. Xixiixxi. Jangankan kamu, saya juga awalnya tidak tertarik untuk nonton film ini. Berangkat dari rasa memiliki satu marga dengan pemeran utamanya, Fatin Shidqia Lubis, saya Raja Lubis akhirnya menuju loket XXI Empire BIP dan membeli tiket film DREAMS untuk show pukul 18.40 WIB.

DREAMS ini hanya sederhana saja kok ceritanya, ia hanya bercerita tentang mimpi seorang Fatin Shidqia menjadi seorang penyanyi. Keinginannya tersebut diwujudkan melalui ajang menyanyi online Indonesian Dreams Competition (selanjutnya IDC). Pastinya perjalanannya tidak berjalan mulus, termasuk mendapat cibiran dari saingannya, Karina (Ardina Rasti). Namun, perjuangan Fatin tidak sendiri, ia didukung terus oleh satu sahabat perempuan dan tiga sahabat laki-lakinya. Merekalah yang selalu support Fatin hingga sampai akhir cerita film.

       Film ini mengambil setting waktu kekinian yakni tahun 2016. Hal ini juga diperkuat dengan voting IDC yang dilakukan melalui aplikasi twitter. Selain itu, satu hal yang menarik dari film ini adalah adanya profesi blogger yang dihadirkan sebagai social media agent yang mempromosikan Fatin Shidqia ke khalayak ramai. Wah, penulis skenario nampaknya peka terhadap isu-isu masa kini.

       Adalah Rama (Morgan Oey), blogger yang menjadi tim Fatin tersebut. Pertemuannya dengan Rama terjadi di kampus Fatin. Saat itu Rama yang kuliah di kampus lain harus mengikuti ujian susulan di kampus Fatin karena sering terlambat akibat kesiangan. Yach, dari sinilah terkuak Rama sebagai seorang blogger, tapi bukan blogger goodiebag lho! Xxixixi!

Blogger merupakan profesi juga hobby yang mengasyikkan bagi mereka yang senang menulis juga berselancar di dunia maya. Hanya saja, etika pun penting untuk diperhatikan dalam setiap tulisannya.

       Buat saya, penokohan Rama sebagai seorang blogger adalah tawaran baru yang disajikan oleh DREAMS. Pada faktanya, memang saat ini profesi blogger sering dilirik oleh banyak brand, mulai untuk jadi buzzer di twitter, menuliskan review produk di blognya juga undangan-undangan event. Yach, Guntur Soeharjanto selaku sutradara makin cermat dalam menggarap filmnya. Ia seakan tersadar bahwa film DREAMS ini memang menyajikan cerita yang biasa, namun ia mampu menjalinnya dengan rapih.

       Memang, film ini tidak mengangkat profesi blogger lebih luas, karena DREAMS bercerita tentang lika-liku mimpi Fatin Shidqia yang ditautkan juga dengan konflik ayahnya (Mathias Muchus) dengan tanah mushola di kampungnya. Meski begitu, setidaknya tawaran ini bisa menjadi pemicu untuk sineas lain untuk memproduksi tersendiri film tentang blogger. Sama seperti tukang saham yang pernah ada filmnya lewat Sang Pialang, saya berharap akan ada film Sang Blogger dan tentu saya siap menjadi pemeran utamanya.

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.