Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Promise: Bermula dari Video xxx

cover-promise

      Siapa yang sudah nonton Magic Hour, London Love Story dan I Love You from 38000ft? Tentunya, bagi kamu yang sudah nonton ketiganya pasti tak akan melewatkan film terbaru dari rumah produksi yang sama, bukan? Ya, Screenplay Film kembali akan memuaskan para pecintanya lewat Promise yang akan mulai tayang 5 Januari 2017.

      Jika dalam 3 film sebelumnya, Screenplay mengusung Michelle Ziudith sebagai pemeran utama wanita, maka untuk film Promise, posisinya akan digantikan oleh princess baru, Amanda Rawles. Namun untuk pemeran utama prianya, pesona Dimas Anggara (Magic Hour, London Love Story) nampaknya masih dipercaya oleh Screenplay untuk mendulang penonton. Yach, dalam Promise, kita akan lihat Dimas Anggara duet dengan Amanda Rawles.

     Memasang pemain baru, tidak sepenuhnya mengusung cerita baru. Ceritanya cenderung klise dengan film-film sebelumnya seputar kisah cinta para remaja yang beranjak dewasa. Meski demikian, Promise berangkat dari premis yang unik yakni anak pesantren yang cupu, culun, kurang gaul namun harus berkelana di Eropa dan menemukan pengalaman-pengalaman baru yang selama ini tidak ia dapatkan di pesantren. Pasti para cewek suka, wong yang disebut culun itu se’Dimas Anggara’, so kerennya segimana ya?

      Mencoba memadukan unsur religi dalam film, membuat Promise menjadi semakin menarik daripada cerita cinta remaja sebelumnya yang cenderung lebay. “Aku cuman cari perhatian kamuuuuuhhhhhh“. Dialog-dialog seperti itu hampir tak ada di Promise.

       Sang sutradara pun menunjukkan kedewasaannya dalam bertutur. Tak disangka Promise memiliki pola penceritaan yang menarik. Tidak sekedar maju mundur cantik, namun Asep Kusdinar berhasil memainkan cerita film ini menjadi sebuah teka-teki yang memikat. Hayooo, kucing kalau turun apanya duluan? Ada yang bisa jawab?

     Dengan menelan biaya yang (sepertinya) besar, Promise tentu dengan mudah melakukan shoot di luar negeri yang bisa memanjakan mata. Visual-visual dan kemegahan tersaji sepanjang film. Beruntung pula Promise memiliki bidadari-bidadari cantik selain Amanda Rawles. Ada Mikha Tambayong yang menunjukkan kualitas akting yang mumpuni. She looks good presenting. Yang terpenting saya sangat simpati sama peran Salsabila (Mawar Eva). Sini neng nikah sama abang saja, hehehe. Lho emang apa yang terjadi?

mikha-tambayong
Mikha Tambayong berperan sebagai Moza (sumber: screenshot trailer)

      Lagu tema ‘promise‘ yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Melly Goeslaw dan ditata apik dalam film oleh Josep S. Djaffar membuat Promise lebih berkelas. Sebelum nonton film ini, memang saya sudah hafal lagunya terlebih dahulu. Entah mengapa nada dan liriknya mudah diikuti dan disenandungkan. Melly Goeslaw always juara untuk urusan beginian.

      Dari sejumlah kesenangan yang ada dalam Promise, Boy William yang memang menyebalkan. “Ah, dia sesungguhnya baik kok, mungkin saya yang harus mengenalnya lebih lama“. Oh ya? Boleh-boleh saja sih sukses di luar negeri (meski tiba-tiba). Agak aneh rasanya ada orang yang memberikan kepercayaan penuh untuk mengelola studio foto terbesar di Milan pada orang yang tidak jelas, bahkan saat sekolah ia seorang playboy dan seneng nonton video xxx? #Upz

boy-william

        Wah wah wah… video xxx? Percaya tidak? Semua konflik dan permasalahan yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam Promise bermula dari video tersebut lho. Penasaran kan? Video apa yang berhasil membawa Rahman (Dimas Anggara) pergi ke Italia? Jangan lewatkan pula penampilan singkat DJ Ari Irham dan Ricky Cuaca yang saya sendiri tidak tahu siapa mereka. #eh #piiis

Kamu mau sembunyi di mana? Aku bisa mengendus baumu?

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.