Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Meski Nggak Mengisahkan Sosok Pahlawan, 5 Film Biopik Ini Tetap Sajikan Semangat Perjuangan yang Inspiratif

Film biopik nggak melulu tentang sosok pahlawan perjuangan saat Indonesia masih dalam masa penjajahan, tapi bisa juga sosok modern yang menginspirasi

Kalau mendengar istilah film biopik, siapa sosok yang terlintas pertama kali di benak kamu? Apa Freddie Mercury dan bandnya, Queen?

Kebanyakan orang mengasosiasikan film biopik dengan sejumlah pahlawan nasional dan yang sudah meninggal. Semisal Soekarno, Tjokroaminoto, Jenderal Soedirman, Cut Nyak Dhien dan sejumlah tokoh lainnya yang berjasa terhadap perjuangan bangsa Indonesia.

Tapi tahukah kamu, banyak juga film Indonesia yang menghadirkan kisah tokoh terkenal yang bukan termasuk pahlawan nasional, bahkan beberapa di antaranya masih hidup di tengah-tengah kita. Penasaran? Yuk simak.

1. 3 Srikandi (2016)

Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan dan Tara Basro dipercaya memerankan karakter 3 Srikandi/MVP Pictures

Siapa atlet yang menyumbang medali Olimpiade pertama bagi Indonesia? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani yang tergabung dalam tim panahan wanita untuk Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Ketiga atlet yang meraih medali perak ini sering disebut-sebut dengan istilah 3 Srikandi.

Hal inilah yang membuat sutradara Imam Brotoseno tergerak untuk mengisahkan perjuangan mereka lewat film berjudul 3 Srikandi

Film ini mengusung semangat perjuangan atlet untuk bertanding di Olimpiade. Kita akan disuguhkan bagaimana mereka harus melalui serangkaian proses mulai dari latihan yang rutin, karantina di tempat yang jauh dari keramaian, hingga berkonflik dengan urusan pribadi masing-masing.

2. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)

Fatma Pasha (Raline Shah) adalah salah satu tokoh penting yang ditemui Hanum di 99 Cahaya di Langit Eropa/Maxima Pictures

Dari dunia olahraga kita beralih ke dunia kepenulisan. Adalah Hanum Rais, penulis terkenal yang berjuang mengubah stigma atau pandangan negatif orang Eropa terhadap Islam melalui tulisannya. 99 Cahaya di Langit Eropa adalah film pertamanya yang mengisahkan perjuangannya tersebut.

Diceritakan dalam film ini, Hanum yang menemani Rangga, suaminya yang sedang kuliah doktorat di Austria, harus beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Dari sinilah mereka mulai bertemu dengan orang-orang sekeliling yang merendahkan Islam, hingga membawa mereka pada jejak-jejak Islam di Eropa.

Film yang diproduksi Maxima Pictures ini mendapat sambutan positif dari berbagai tokoh penting, kritikus, maupun penonton film. Respons itu juga yang akhirnya membuat perjuangan Hanum Rais tak selesai sampai di film ini saja. Ia melanjutkan perjuangannya hingga ke Amerika dalam Bulan Terbelah Langit di Amerika dengan membawa visi yang sama dengan pendahulunya.

Di seri terakhirnya, Hanum Rais percaya diri menggunakannya namanya sebagai judul dalam Hanum & Rangga yang tayang pada tahun 2018.

3. Chrisye (2017)

Oh Tuhan tolonglah aku cinta, aku cinta dia/MNC Pictures

Tak mudah untuk menjadi seorang musisi yang dicintai hingga lintas generasi. Dan Chrisye adalah contoh nyata dari penyanyi Indonesia yang karya-karyanya abadi meski sosoknya telah tiada. 

Sejak kecil Chrisye sudah mendalami musik meski dilakukan secara diam-diam karena ayahnya menginginkan dia menjadi seorang insinyur. Konflik batin pun menyelimuti masa-masa perjuangannya dalam meniti karier di bidang musik. Perjuangan tersebut dilukiskan oleh Rizal Mantovani dalam Chrisye, film yang diproduksi oleh MNC Pictures dan Vito Global Visi.

Yang paling menarik dari film ini adalah fokus sutradara dalam menggali kegundahan Chrisye terhadap makna kehidupan. Tak dibuat secara musikal, Chrisye memang lebih condong ke arah religi, terlebih dengan kekuatan ada pada pengisahan di balik layar pembuatan lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

Selain itu, kekuatan utama film ini ada pada aktor Vino G. Bastian yang dipercaya memerankan Chrisye. Atas akting apiknya tersebut, Vino berhasil meraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik Indonesian Movie Actor Award 2018 dan nominasi Pemeran Utama Pria Terpuji di Festival Film Bandung 2018.

4. Hijrah Cinta (2014)

Penampilan ceramah perdana Uje (Alfie Alfandy) di Hijrah Cinta/MVP Pictures

Fenomena selebriti berhijrah memang sedang marak belakangan ini. Salah satunya ditandai dengan ciri-ciri yang kasat mata, seperti selebriti wanita yang sebelumnya tak memakai hijab kini menggunakannya. Tapi, apakah makna hijrah sebatas itu?

Empat tahun lalu sutradara Indra Gunawan menafsirkan makna hijrah seorang selebriti dalam Hijrah Cinta. Indra memaknai hijrah adalah perubahan dari sesuatu yang buruk menjadi baik. Menariknya, iamenawarkan makna hijrah ini dalam serangkaian proses bukan hasil akhir.

Penasaran siapa selebriti yang dimaksud? Ya, dia adalah almarhum Ustad Jefri Al-Buchori yang lebih akrab disapa Uje.

Dalam Hijrah Cinta, perjuangan Uje yang terjerumus ke dalam narkoba hingga akhirnya menjadi seorang penceramah, dilukiskan cukup berliku dan tak mudah. Bahkan hingga akhir hayatnya, proses hijrah Uje masih diwarnai dengan kebimbangan atas dirinya sendiri.

Mungkin itulah makna hijrah sesungguhnya yang ditawarkan Hijrah Cinta, bukan semata-mata merasa paling benar karena merasa sudah berhijrah.

5. Sundul Gan: The Story of Kaskus (2016)

Kira-kira ekspresi mereka begitu, kenapa ya?/kaskus.id

Siapa yang nggak tahu dengan startup terkenal asal Indonesia, Kaskus? Rasa-rasanya belum menjadi warganet yang sah jika belum menjadi kaskuser, terlepas aktif sebagai pengisi thread atau sekadar silent reader. Tapi apakah kamu tahu, bahwa untuk mendirikan Kaskus, Andre Darwis dan Ken Dean harus menempuh jalan yang rumit?

Perjuangan mereka diisi dengan citra negatif Kaskus yang dituding sebagai situs esek-esek, kesulitan mencari investor, hingga konflik yang menyebabkan renggangnya persahabatan Andre dan Ken. Semua perjuangan keduanya dalam mendirikan dan membesarkan Kaskus, dipotret sutradara Naya Anindita dalam Sundul Gan: The Story of Kaskus.

Sayangnya, film ini cenderung luput dari perhatian penonton, bahkan dari kaskuser itu sendiri.


Sebetulnya masih banyak film-film biopik non pahlawan yang kisahnya cukup inspiratif. Namun, saya pilihkan 5 film di atas untuk mewakili dunianya masing-masing. Mulai dari dunia musik, kepenulisan, olahraga, dakwah, hingga teknologi informasi.

Gimana, kamu sudah nonton yang mana saja?

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

18 comments

  1. Jujur sebelum membaca artikel mas Raja, saya browsing dulu : Pengertian film biopik. Hahaii, ternyata film biografi.. Duh maapfin ke oon an saya.
    Dari ke lima film ini, saya belum pernah lihat film yang terakhir The Story of Kaskus nih mas Raja. Penasaran ingin lihat walau tak tertarik ama kaskusnya hihihi. Tenkiu buat info filmnyaa :D
    1. Hehe. Bukan ke oon an kok. Saya juga kadang kalau membaca sesuatu yang belum tahu artinya, mencoba googling dulu agar paham dengan tulisan yang sedang saya baca. It's good!

      Sama-sama.
  2. Wah menarik sekali. Jujur aja, aku baru tahu ada istilah biopik dalam dunia perfilman. Ya, termasuk 5 film di atas, dan ini kesemuanya tokoh legendaris dari Indonesia ya.
    1. Ya, terima kasih atas kejujurannya.
  3. No 2 dan no 4 udah di tonton. Bikin nangis nyesek hehe soalnya lihat proses dan perjuangannya bikin bangga.
    1. Aku juga terharu pas nonton Hijrah Cinta. Apalagi pas adegan Uje pertama kali ngisi khutbah Jumat.
  4. Gara2 artikel ini saya jadi browsing film-film lokal lho ka. Ternyata Indonesia punya banyak karya yang membanggakan ya. Pingin nonton satu satu kalau nanti nemu di platform streaming, salah satunya Chrisye. Saya salah satu penikmat suaranya meski lahir jauh di bawah beliau. Suaranya berkarakter. Kalau lagi nyanyiin lagu sedih, bisa bgt larut, contohnya di lagu Seperti yang Kau Minta tapi pas dinyanyiin orang lain feel-nya beda
    1. Iya dong pastinya banyak film Indonesia yang keren dan membanggakan kok.
  5. baru nonton yang 99 Cahaya di Langit Eropa aja nih, yang berawal dari membaca kisahnya dari novel terus pas ada filmnya jadi penasaran banget dong ingin nonton.
    sekarang jadi penasaran tuh pengen nonton 3 Srikandi, secara film dengan tema perempuan itu selalu bikin penasaran ingin melihat perjuangannya dan kisahnya.
    1. Selamat menonton film yang lainnya.
  6. Chrisye ama Sundul Gan. Kenapa yaaa, Vino cocok banget kalau lagi peranin orang orang legend. Pas, dapet gitu feelnya.

    Nontonnya juga jadi enak mengikuti alur ceritanya yang ngalir gitu.

    Sundul gan ini juga cerita awal dari creatornya. Deuh! Iri banget, coba aku bisa bikin platform begitu ya..
    1. Ya, Vino termasuk salah satu aktor yang keren dalam pendalaman karakter
  7. Jadi tau, banyak film Indonesia yang mengangkat hal khusus. Mudah-mudahan bisa nemu film terkait Chrisye atau Uje.
    Penasaran dengan kisah hidup mereka yang versi film
    1. Googling atau blusukan saja di platform OTT, barangkali sudah ada yang menyediakan.
  8. Sayang sekali aku baru menonton salahsatuny yaitu film tentang Hanum Rais di film Bulan terbelah di langit Amerika dan 99 Cahaya di Langit Eropa, favorit banget karena pemainnya ada Acha Septriasa
    Takjub banget dengan peran yang dimainkan Aktor Vino G Bastian nih yang ternyata juga memainkan sosok Chrisye, yang baru kemarin menonton film terbaru yang diperankannya
    Aku baru nggeh tentang istilah Film Bioptik ini
    1. Wah favoritnya Acha Septriasa? toss ah!
  9. Tadinya saya cari-cari di KBBI, apa sih biopik itu, tapi nggak ada. Ternyata dari kata biopic atau "biographical picture", alias biografi yang diangkat dalam film. Semua film di atas menarik. Ternyata model biopic ini yang selama ini saya sukai. Film yang diangkat dari kisah nyata atau tokoh real lebih meresap di hati. -Amel-
    1. Nice. - Raja -
Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.