Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Kacaunya Dunia Persilatan : Berharap Ada Versi Full Animation

     Kekacauan memang sering terjadi dalam dunia persilatan. Perguruan silat Cempaka dikacaukan oleh anak buahnya sendiri Biru dan Gerhana yang haus akan kekuasaan hingga akhirnya rela membunuh gurunya sendiri dan memfitnah saudara seperguruannya Dara dan Angin yang oleh Cempaka diwariskan tahta berupa tongkat emas. Meski kekacauan itu sudah bisa diatasi oleh Dara dengan dibantu Elang, meski Dara harus kehilangan Angin, kekacauan kembali terjadi di dunia persilatan.

     Memang KACAUNYA DUNIA PERSILATAN tidak akan pernah berhenti. Kali ini pengacau datang dari Panji Tengkorak, Datuk Berdahak, Wira Sobling, Siluman Antik dan Kembang Goyang. Namun niat jahat mereka harus berhadapan dengan Ki Beruk Sepuh, Broma Membara, Matrilik, SamUrat dan Si Buta Dari Gua Buat Lo. Semuanya terkumpul dan semakin kacau dalam KACAUNYA DUNIA PERSILATAN.

Kesuksesan Comic 8, Marmut Merah Jambu dan Bajaj Bajuri The Movie, film bergenre komedi yang masuk 10 besar film terlaris 2014, bahkan salah satunya berada di posisi puncak, membuat sineas sepertinya banyak membuat komedi tahun ini. Setelah Hijab ala Hanung Bramantyo, kini Hilman Mutasi (yang merangkap sebagai penulis skenario) hadir dalam Kacaunya Dunia Persilatan. Beberapa waktu ke depan sepertinya ada juga film komedi yang diperankan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti. Film KACAUNYA DUNIA PERSILATAN memang tidak bertahan lama di bioskop Bandung hanya 6 hari, perdana tayang pada tanggal 22 Januari 2015 dan berakhir di tanggal 28 Januari 2015. Lalu seperti apa film ini?

ANIMASI

Point plus bahkan keunggulan terbesar film ini adalah teknologi animasinya. Sedikitpun tidak terlintas di benak saya bahwa film ini akan menggunakan animasi. Film dibuka dengan narasi dan animasi yang menggambarkan bagaimana kondisi dunia persilatan. Ada dua golongan, Golongan Putih dan Golongan Hitam. Ya wajar, hidup ini memang punya dua sisi, tidak selamanya putih tidak selamanya hitam. Animasi pembuka film ini membuat saya takjub, bagus banget, keren pokoknya. Dan kembali saya dikejutkan di paruh terakhir battle antara golongan hitam dan golongan putih juga menggunakan animasi semacam permainan game online. Aslinya, keren sangat.. Thanks buat Epix Studio, berharap ada sekuel Kacaunya Dunia Persilatan yang full animation.

MATERI

Penulis skenario rasanya cukup cerdik dalam mengambil materi atau bahan buat jokes. Materi-materi yang memang sudah orang kenal dan cocok untuk dijadikan bahan lucu-lucuan. Mulai dari klinik Tong Fang, sumpah Demi Tuhan Arya Wiguna, press conference Vicky Prasetyo dan Zaskia Gotik hingga acara kuis di televisi, “Ya, Tidak, Ya Ya, Tidak, Ya Tidak“, pastinya tahu dong kuis apa yang dimaksud. Tentunya semuanya dijadikan plesetan. Di beberapa bagian memang ada yang hambar, penonton malah dibuat mengernyitkan kening seperti saat para tokoh dari golongan hitam dan golongan putih saling bertemu dan kaget, ternyata mereka bertemu dengan tukang rujak dan tukang bakso (kalo gak salah), owh ternyata dua tempat yang berbeda ah garing, heheheh.

Berbicara teknik penokohan dan konflik, saya rasa cukup bagus. Setidaknya ada 10 tokoh seperti yang sudah saya sebutkan di awal. 5 perwakilan dari golongan Hitam dan 5 Golongan Putih. Konflik bermula ketika Pedang Pusaka Dewa yang merupakan simbol perdamaian dunia persilatan yang tersimpan dengan sangat aman di perguruan KeraMas (makanya pemimpinnya sering creambath), dikabarkan hilang. Maha Guru Ki Beruk Sepuh selaku pemimpin perguruan tersebut, meminta murid-muridnya seperti Broma Membara (Darius Sinarthya) dan adiknya Mantriloh (Vicky Monica) untuk mencari pedang tersebut, karena khawatir jika jatuh pada orang yang tidak bertanggungjawab maka KACAULAH DUNIA PERSILATAN. Mereka meminta pertolongan kepada Pendekar Golongan Putih (bukan Pendekar Tongkat Emas) seperti Si Buta Dari Gua Buat Elo (Tora Sudiro) dan Samurat Jepang (Ery Makmur). Introduction tokoh-tokohnya menarik disertai dengan karakter masing-masing. Mereka mencurigai bahwa pedang pusaka dewa dicuri oleh pendekar golongan hitam yang dipimpin Panci Tengkorak (Agung Saga), Siluman Antik (Amink), Datuk Berdahak (Joe P. Project) dan Wira Sobling (Guntur Nugraha). Hadirnya tokoh Dewi Kembang Goyang yang asalnya dari golongan putih namun hijrah ke golongan hitam karena cintanya pada Broma Membara ditolak membuat penokohan dalam film ini cukup naturalis dan manusiawi, bahwasanya manusia selalu memiliki dua sisi, termasuk ketika Darius malah memilih Amink (mungkin sisi yang lainnya muncul, hehehe, piss)

KACAUNYA AMING, TORA DAN DARIUS

Tidak seperti film Hijab yang banyak membuat saya tertawa spontan, tanpa harus mengernyitkan kening, Kacaunya Dunia Persilatan masih menyisakan jokes hambar, mungkin karena materi yang disajikan juga beda, atau memang eksplorasi karakter yang masih kurang. Terkecuali Aming, Tora Sudiro dan Darius Sinarthya yang memang sudah dari sananya “kacau”, berhasil membuat Kacaunya Dunia Persilatan menjadi bener-bener kacau. Salah satu kekacauan mereka adalah saat Amink dan Tora akan berbicara melalui telepati di salah satu scene. Dipadu suntingan gambar bang Ryan Purwoko, membuat scene ini memang begitu hidup dan lucu. Nggak nyangka aja, akan ada ngorol lewat telepati dan nyambung, keren bang Ryan. Adegan-adegan yang menampilkan Amink, Tora dan Darius, menjadi karakter terkuat dalam film ini, meski sebetulnya karakter Amink masih bisa terus dieksplorasi.

Hal yang unggul dalam film ini, juga adalah tata musik, yang belakangan saya tahu digarap serius oleh Candil. Musik dan suasana pas mengalun menyatukan cerita. Artistik dan kostum juga dikerjakan secara apik dan konsisten. Rajutan cerita juga rapih, tidak seperti Comic 8 yang masing-masing cerita berdiri sendiri. Di Comic 8, fokus bagaimana membuat penonton tertawa, tapi disini cerita juga cukup diperhatikan dan memang berkesinambungan secara utuh.

Tiket Nonton Kacaunya Dunia Persilatan di Empire XXI BTC
Tiket Nonton Kacaunya Dunia Persilatan di Empire XXI BTC

Bingung, mau nulis apa lagi, intinya sich film ini tidak terlalu mengecewakan tidak juga spektakuler. Sepertinya cocok di penghargaan dari film ini adalah :

Penulis Skenario Asli Terbaik : Hilman Mutasi
Penata Musik Terbaik : Candil
Penyunting Gambar Terbaik : Ryan Purwoko
Penata Busana Terbaik
Penata Artistik Terbaik : Jimtay da Cruz
Penata Efek Visual/Animasi Terbaik : Epix Studio

Finally, melihat animasi di film ini saya sangat berharap akan ada sekuel Kacaunya Dunia Persilatan versi full animasi. Sumpah keren! Terus tonton film Indonesia, jadikan film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bangga Film Indonesia.

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.