Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Eiffel I'm in Love 2: Nostalgia yang Menyenangkan

“Buat apa nunggu orang yang nggak sadar kalau ia sedang ditunggu?”

Poster Eiffel 2

     Kisah Adit (Samuel Rizal) dan Tita (Shandy Aulia) berlanjut di Eiffel I’m in Love 2 (selanjutnya Eiffel 2) yang sudah tayang sejak 14 Pebruari 2018 lalu. Eiffel 2 melanjutkan kisah asmara LDR (pacaran jarak jauh) antara Tita di Jakarta dan Adit di Paris. Setelah 12 tahun berhubungan akhirnya Tita berkesempatan mengunjungi Adit ke Paris setelah sebelumnya Aditlah yang sering mengunjungi Tita ke Jakarta.

Bagaimana kisahnya berlanjut?

     Berawal dari pertanyaan “kapan nikah?” yang sering dilontarkan teman-temannya, tentu Tita kegirangan jika Adit benar-benar akan melamarnya. Namun perjalanannya tak semulus itu. Lika-liku penantian Tita dilukiskan Eiffel 2 dengan tetap konsisten menghadirkan karakter Adit dan Tita yang romantis dengan caranya sendiri. Masih sering berantem dan ingin menang sendiri.

    Naskah Eiffel 2 memang cerewet dalam dialog. Namun inilah salah satu kekuatan Eiffel 2 dalam mengantarkan konflik. Tik-tok dialog Adit-Tita mengalir dengan alami. Donna Rosamayna yang dipercaya menulis naskah, mampu membuat Eiffel 2 betul-betul sebuah nostalgia yang menyenangkan. Sebelum ini, saya mengenal Donna Rosamayna adalah penulis skenario Roman Picisan the Series yang tayang di RCTI. Nah, bagi kamu yang sering nonton sinetron ini, akan banyak ditemukan kesamaan dalam penyusunan dialognya sekaligus meyakinkan bahwasanya Donna memang jago urusan menulis naskah komedi romantis.

     Meski begitu, naskah ini tidak akan tepat fungsi jika sang aktor juga tak mampu mempresentasikannya dengan baik. Pemilihan bintang utama yang sama dengan film terdahulunya adalah keputusan yang tepat. Tita yang manja diperankan Shandy Aulia dengan baik. As we know, beberapa tahun terakhir, Shandy Aulia dikenal sebagai ratu horor Hitmaker (Rumah Kentang, 308, Tarot, The Doll, Mall Klender dan Rumah Gurita)

Mengembalikan karakter Tita setelah sebelumnya berkecimpung di film horor, bukan perkara yang mudah, dan Shandy Aulia berhasil menaklukkannya.

    Adit yang galak dan jutek pun masih berhasil diperankan Samuel Rizal. Jarang aktif di layar lebar, tak membuat Samuel canggung dalam berakting dan menyatukan chemistrynya dengan Shandy Aulia. Sejak awal film ini bergulir, saya sudah dibuat senyum-senyum sendiri dengan kelakukan mereka. Ah, sweet!

“Dari ketinggian menara yang terang, maukah kita bersama selamanya?”

    I do! Waktu 12 tahun yang dihabiskan Tita menunggu Adit ternyata tak sia-sia. Siapa cewek yang tak ingin dilamar cowoknya di atas menara Eiffel? Untuk berhasil menuju atas menara ini, ada satu tokoh penting yang berperan dalam perkembangan cerita mereka. Adam (Marthino Lio), teman Tita yang menyukai Tita namun dianggap friendzone oleh Tita. Ngenes dan kasihan eung sama Adam. Tapi jujur, saya jadi simpati sama tokoh Adam pas nonton Eiffel 2 ini.

    Yach, tokoh Adam ini nampaknya akan banyak menuai simpati dari para penonton. Jika iya, maka membuktikan masih banyak jomblo-jomblo yang memilih friendzone daripada kehilangan untuk selamanya. Biar friendzone dan tak nikah-nikah, daripada ku tak bersamamu, dan kini waktu tak mau lagi menunggu. Nah, yang masih friendzone, segera lamar temanmu kalau perlu taruh cincin di kue cokelat favoritnya. Heheh

Menikah yang terbaik itu adalah menikah dengan teman sendiri.

    Dari sederetan moment yang bikin nostalgia, Eiffel 2 yang penyutradaraannya diserahkan pada Rizal Mantovani ini tak luput dari adegan-adegan yang nirfaedah. Tokoh Nanda (Shakira Alatas) yang hendak meyakinkan bahwa jodoh itu teman sendiri terasa useless, Alan (Tommy Kurniawan) sang kakak yang tugasnya cuman mesra-mesraan di meja makan dengan istrinya, Uni (Saphira Indah), pun motivasi satu keluarga yang pindah ke Paris terasa janggal.

    Namun, jika kita melupakan hal-hal tersebut dan fokus pada Adit-Tita, film yang diproduksi Soraya Intercine Films ini betul-betul bekerja dengan maksimal sebagai film komedi romantis. Lihat saja adegan D’Crepes & Cheese Burger, saat Tita ditinggal Adit di Paris dan yang terpenting beberapa menit terakhir adalah puncak klimaks tertinggi di Eiffel I’m in Love 2. Baper, baper dech xixixi.

“Eiffel I’m in Love 2 nyaris sempurna sebagai tontonan yang menyenangkan andaikan tak ada adegan kuis who wants to be a millionare di meja makan”

 

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.