Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Love for Sale: Bicara Jomblo dari Perspektif Al-Quran

“Love for Sale adalah peringatan untukku, kamu atau siapapun cowok usia 25+ tapi masih sendiri — untuk 10 – 15 tahun ke depan”

poster LFS

     Saya bukan ahli yang bisa membahas perbedaan fiksi, realita, fiktif dan fakta. Bagiku kitab suci (dalam hal ini Al-Quran) adalah suatu wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. Isinya adalah kebenaran. Dalam review kali ini, saya akan bicara film terbaru Visinema Pictures, LOVE FOR SALE, dari perspektif Al-Quran. Mengapa dihubungkan dengan Al-Quran? Relax dulu, bukan semata-mata dihubungkan dengan Al-Quran, tapi film ini memang menyelipkan beberapa ayat suci Al-Quran di dalam filmnya bahkan bisa dibilang ayat-ayat tersebut menjadi ruh sekaligus penjaga alur film dari awal sampai akhir.

     Ketika biasanya ayat-ayat suci Al-Quran berada pada film –film religi dengan nilai yang (dianggap) benar dan ideal, semisal Ayat-ayat Cinta 2 yang penuh dengan nilai kebaikan, Love for Sale justru membenturkannya dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan agama. Sebagai contoh, dalam film ini terdapat adegan seks (tanpa menikah). Namun benturan ini penting dan menjadi salah satu keunggulan dari Love for Sale. Ketika di film – film yang mengaku religi terkadang penerapan ayat-ayat suci cenderung berakhir kering dan menjemukan bahkan sebagian besar menggurui, Love for Sale membuatnya sebagai suatu perenungan.

Bagaimana penerapannya?


Q.S Ar. Ruum (30): 21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir

     Ayat ini diucapkan Panji (Verdi Soelaeman) pada sahabat karibnya, Richard (Gading Marten) di sebuah cafe. Pertemuan ini dilatari setelah Richard merasa tertantang oleh teman-teman nongkrongnya untuk membawa pasangan ke salah satu resepsi pernikahan temannya. Richard seorang pria berumur 41 tahun namun masih sendiri. Orang-orang menyebutnya sebagai jomblo akut atau istilah populernya, bujang lapuk.

“Bawa pacarmu, atau harga dirimu kami pertaruhkan”

     Keadaan Richard ini dijadikan taruhan oleh teman-temannya. Sebagian besar tak yakin Richard akan bisa membawa pasangan ke pesta pernikahan. Bagaimana mereka bisa yakin, jika Richard sehari-harinya saja hanya ditemani seekor kura-kura dan perusahaan percetakan warisan orangtuanya.

     Richard bukan tak ingin menikah. Namun terkadang sosial masyarakat kita terlanjur sibuk mengurusi urusan pribadi orang lain. Pertanyaan “Kapan Kawin?” pasti selalu hadir di momen lebaran atau pulang kampung. Tak pernah berpikir bagaimana perasaan orang yang ditanya demikian. Mulai sekarang berhentilah menanyakan hal-hal yang tidak penting untuk ditanyakan.

     Richard menggunakan segala cara untuk mendapatkan pasangan. Mulai dari kawan-kawan wanita lama yang umumnya sudah menikah atau bahkan telah dilupakan, koneksi teman yang barangkali tersedia untuk sekedar diajak menemani, sampai ke situs kencan yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Arini Kusuma (Della Dartyan).

Q.S Adz Dzariyaat (51): 49
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah

     Arini Kusuma disewa dan dibawa Richard ke pesta pernikahan. Richard berhasil. Namun kontrak Arini dan Richard belum selesai. Kesalahan administrasi ketika melalukan pemesanan di aplikasi membuat Richard dan Arini harus bersama selama 45 hari.

     Kehadiran Arini adalah salah satu kebesaran Tuhan. Bagaimana tidak, Arini begitu perhatian, memiliki hobby yang sama hingga selera makan yang baik. Sesuatu yang tidak pernah dirasakan Richard dalam 20 tahun terakhir.

     Hari demi hari dilalui Richard bersama Arini. Banyak perubahan yang terjadi pada diri Richard. Perubahan ini dirasakan oleh para karyawannya. Kehadiran Jaka (Adriano Qalbi), Mira (Sabrina Rochelle), Raka (Albert Halim) dan Pak Syamsul (Rukman Rosadi) menjadi bukti betapa kuatnya penulisan skenario Love for Sale oleh M. Irfan Ramly yang duet dengan sang sutradara. Mereka adalah karakter pendukung yang betul-betul difungsikan untuk pengembangan karakter sang tokoh utama.

Love for Sale adalah salah satu Film Indonesia dengan penulisan skenario terbaik di 2018.

     Sebagai penonton saya mulai ragu, apakah Arini bersikap demikian karena betul-betul dari hati atau hanya melaksanakan tanggungjawabnya? Sementara Richard sudah jatuh cinta, akan lebih terasa pedih ketika pada akhirnya mengetahui Arini hanya menyelesaikan kontraknya saja. Penulis mampu membawa saya menyelami kehidupan Richard dalam setiap scenenya.

Q.S Al Baqarah (2) : 216
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui

     Richard betul-betul jatuh cinta terhadap Arini. Ia pun berniat melamarnya. Namun di suatu pagi ketika ia terbangun keadaan tak seperti biasanya. Arini menghilang. Tangis semalam dari Arini seperti sebuah kode bahwa ia harus meninggalkan Richard. Entah apakah Arini mencintai Richard atau tidak, biarlah itu urusan Arini. Love for Sale memang harus fokus pada Richard sepeninggal Arini.

     Film yang disutradarai oleh Andibahctiar Yusuf ini memang melanjutkan usaha Richard mencari Arini. Namun usaha tersebut memang gagal. Arini betul – betul menghilang dari hidup Richard. Sebelum Arini, Maya adalah perempuan yang membuat ia betul-betul patah hati. Kisah asmaranya ditentang oleh orangtuanya karena berbeda agama.

     Richard mungkin saya, kamu atau siapapun yang merasa sudah nyaman ketika sendiri tanpa butuh orang lain yang akan sibuk dengan pekerjaan, hobi dan nonton (film) bola. Richard memang harus melupakan Arini.

Moment Richard pamit kepada karyawannya adalah moment paling haru dalam film ini. Ditahan-tahan pun saya tetap tak bisa menahan tetes air mata ini untuk keluar.

     Perjalanan adalah cara paling ampuh untuk melupakan. Selepas pamit Richard pun melakukan perjalanan seorang diri dengan motor barunya. Love for Sale tak banyak berkata-kata tapi mampu memberi makna bagi penontonnya. Motor adalah salah satunya. Di scene itu kita dibuat mengerti betapa berharganya arti motor bagi Richard yang selama ini pun tak pernah keluar kemana-mana selain rumah dan kantornya.

Q.S Ar-Rahman (55)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

     Arini memang menghilang. Tapi Arini berhasil mengubah Richard dan menjadi nikmat terindah dalam hidup seorang Richard. Masih banyak nikmat hidup yang Tuhan berikan kepada kita daripada sekedar meratapi kejombloan.

     Bisa bernostalgia menceritakan masa kecil ketika bermain bola di gang adalah juga nikmat yang tak bisa didustakan. Memiliki usaha yang bisa dibilang lancar dan mampu memberi penghidupan bagi orang lain juga adalah nikmat yang tak bisa didustakan. Nonton langsung pertandingan bola bersama teman-teman juga adalah nikmat yang tak bisa didustakan. Tak kelupaan sarapan dan bisa makan buah-buahan pun nikmat yang tak bisa didustakan. Bahkan dalam Love for Sale, kejedot lampu gantung pun bisa jadi nikmat yang tak bisa didustakan.

Mencintai adalah pekerjaan yang berat dan penuh risiko karena melibatkan perasaan. Tapi dalam hidup tidak ada salahnya sesekali kita mengambil risiko.

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.