Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

18 Film Indonesia Paling Keren 2018

cover 18

2018 telah usai. Sudah merupakan hajatan tersendiri menyusun deretan film Indonesia paling keren setiap tahunnya. Dalam hal jumlah penonton, tahun ini film Indonesia mengalami peningkatan. Masih konsisten dengan Top 10 nya tembus satu juta penonton semua. Meski secara genre tidak seberagam tahun lalu, dan lebih banyak dihuni oleh film horor.

Bicara pengalaman menonton pun, tahun ini tidak ada film Indonesia yang betul-betul menggugah saya untuk menempatkannya di posisi pertama. Rasa-rasanya semuanya sama rata. Lalu film apa saja yang masuk deretan Top 18 Film Indonesia Paling Keren 2018 versi Raja BlackWhite?

Total sepanjang 2018 saya menonton sebanyak 106 film Indonesia di bioskop mainstream seperti XXI, CGV, dan Cinemaxx ditambah juga dengan bioskop alternatif. Dari 106 judul hanya 27 judul saja yang saya kira cocok mengisi deretan paling keren tahun ini. 27 judul tersebut akan diseleksi lagi menjadi 18 film Indonesia paling keren, sehingga saya harus mengeliminasi 9 film lainnya.

Tahun ini saya tidak memberikan special mention pada film impor ataupun film Indonesia yang hampir masuk deretan. Tapi, saya akan memberikan apresiasi pada dua film yang “gue banget”.

special mention

Film pertama saya persembahkan pada Asal Kau Bahagia produksi Falcon Pictures yang memberikan pengalaman yang berbeda dari film lainnya. Mengapa demikian? Hampir 100% dialognya saya hafal, dan saya sendiri nggak tahu kenapa bisa hafal sedemikian rupa. Apa karena relatable?

Special mention kedua diberikan pada R: Raja, Ratu & Rahasia produksi Starvision. Alasannya mungkin agak narsis kali ya. Soalnya film ini menggunakan nama saya sebagai tokoh utama. Dan saya senang ketika Ratu selalu manggil “Aja” pada tokoh Raja dengan manja. Serasa dipanggil beneran. Hahah

Beralih dari special mention, langsung saja saya persembahkan Top 18 Film Indonesia Paling Keren 2018. Semoga bisa menjadi referensi tontonan.

18. TERBANG MENEMBUS LANGIT – Drama, Biopik

18. terbang menembus langit

“Menceritakan proses perjuangan dan kisah hidup seorang Onggy Hianata, Terbang Menembus Langit membaginya ke dalam tiga babak; yakni saat masa kecil, saat kuliah, dan saat berumah tangga. Dari ketiga babak di atas, Terbang hadir solid pada babak pertama dan kedua, sayang melemah di babak akhir”

17. KESEMPATAN KEDU(D)A – Drama, Komedi

17. kesempatan kedua

Menjadikan duda sebagai karakter utama dalam film Indonesia adalah hal yang jarang dilakukan sineas kita. Awi Suryadi di bawah RA Pictures hadir berbeda. Mengusung drama komedi, memang banyak komedinya yang kurang kena, tapi bagian drama sanggup memberikan emotional impact yang cukup

16. HONGKONG KASARUNG – Komedi, Laga, Drama, Kearifan Lokal

16. hongkong kasarung

Sule tak hanya dituntut menyajikan komedi saja. Dalam film ini ia diberi tantangan untuk bermain laga. Hasilnya cukup mengagumkan serupa laga komedi ala film Hongkong. Visualnya pun cantik. Dan memasukkan unsur lokal Sunda adalah nilai plus dari Hongkong Kasarung”

15. ARINI – Drama, Dewasa

15. arini

Nggak ada yang lebih indah menyaksikan kisah seorang tante yang jatuh cinta pada berondong. Terlebih si tante punya trauma masa lalu. Dengan konsep editing yang maju mundur serta kemampuan peran Morgan Oey & Aura Kasih, Arini menjadi drama dewasa yang hangat untuk dinikmati

14. PETUALANGAN MENANGKAP PETIR – Anak, Drama

14. petualangan menangkap petir

Bukan sekedar diperankan oleh anak-anak, film ini mengajarkan kita untuk berani bermimpi. Lebih menariknya lagi, mimpi yang dimaksud dalam membuat film. Jadilah Petualangan Menangkap Petir seperti panduan sekaligus kritik terhadap pembuat film itu sendiri.

13. ARUNA & LIDAHNYA – Drama, Kuliner, Persahabatan, Perjalanan

13. aruna & lidahnya

Mungkin sajian makanan yang dibidik Amalia TS di film ini tidak terlalu menggugah selera. Aruna & Lidahnya unggul justru dari obrolan ringan yang dihadirkan keempat pemeran utamanya: Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Nicholas Saputra, dan Hannah Al-Rashid. Tanpa mereka Aruna bukan apa-apa.

12. A MAN CALLED AHOK – Biopik, Drama, Keluarga

12. a man called ahok

“Terlalu dini memang jika seorang Ahok dibuatkan film biopiknya. Seakan menyadari hal itu, A Man Called Ahok lebih fokus pada nilai-nilai yang diajarkan ayahnya kepada Ahok. Fokus ini sekaligus menjadi kesempatan melihat Denny Sumargo menyuguhkan penampilan terbaik di sepanjang karirnya.”

11. SOMETHING IN BETWEEN – Drama. Remaja, Fantasi

11. something in between

“Yang menarik dari film ini adalah elemen fantasi yang digunakan. Seingat saya film remaja terakhir yang menggunakan konsep fantasi adalah Love is Cinta (2007). Tak heran jika Something in Between menjadi variasi lain di tengah film remaja yang berkutat pada romansa semata. Film ini juga merupakan duet paling manis dari Jefri Nichol & Amanda Rawles setelah Dear Nathan.”

10. SEKALA NISKALA – Drama, Kearifan Lokal

10. sekala niskala

Bercerita tentang fenomena bayi kembar buncing di Bali, Sekala Niskala dieksekusi oleh Kamila Andini dengan tak biasa. Sinematografi yang menawan, serta permainan kedua tokoh utamanya adalah ruh utama dari Sekala Niskala”

9. SEBELUM IBLIS MENJEMPUT – Horor, Thriller

09. sebelum iblis menjemput

Duet Chelsea Islan dan Pevita Pearce adalah nikmat yang tak bisa didustakan di perfilman Indonesia tahun ini. Lewat kelihaian Timo Tjahjanto, keduanya menjelma menjadi aktor yang gila dan liar. Suguhan yang menegangkan, mencekam sekaligus mengikat

8. LOVE FOR SALE – Drama, Jomblo, Dewasa

08. love for sale

Peringatan untuk siapapun yang masih betah sendiri. Uniknya, Love for Sale tidak ceramah menunjukkan mana yang salah atau benar. Semua yang ada di film ini adalah pilihan. Yang paling saya puji adalah penggunaan terjemahan ayat Al-Quran yang menjadi ruh utamanya. Dan secara mengejutkan Love for Sale mengantarkan Gading Marten sebagai aktor yang patut diperhitungkan

7. MILLY & MAMET – Komedi, Drama

07. milly & mamet

Berangkat dari dunia Ada Apa Dengan Cinta, Milly & Mamet adalah bukti kedewasaan Ernest Prakasa dalam bercerita. Ia piawai menggabungkan komedi khas dirinya dengan drama yang lebih nyaman ditonton dibanding film sebelumnya. Kredit khusus untuk Melly Goeslaw dan (mungkin) Isyana Sarasvati

6. THE GIFT – Drama, Dewasa

06. the gift

Selain Arini, The Gift adalah drama dewasa yang juga tampil mengesankan. Yang menarik karakterisasi Reza Rahadian sebagai orang buta, Ayushita sebagai penulis, dan Dion Wiyoko sebagai dokter akan berkolerasi menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Suguhan Hanung Bramantyo yang berbeda dari biasanya

5. YOWIS BEN – Drama, Remaja, Musik, Komedi, Kearifan Lokal

05. yowis ben

Siapa sangka kalau film ini hampir menembus satu juta penonton. Ceritanya sangat ringan dan umum bagi genre remaja. Tapi penggunaan bahasa daerah lah yang menjadikan Yowis Ben menjadi film yang unik

4. SUZZANNA: BERNAPAS DALAM KUBUR – Horor, Kearifan Lokal

04. suzzanna bernapas dalam kubur

Nggak ada alasan untuk tidak memasukkan Suzzanna ke dalam deretan. Dibuat dengan serius, film ini jelas penghormatan besar bagi sang legenda horor Indonesia. Sekaligus menjadikan film horor yang kental dengan nuansa lokal”

3. KOKI-KOKI CILIK – Drama, Anak

03. koki-koki cilik

“Koki-Koki Cilik bukanlah sebetas kompetisi memasak. Ia hadir dengan berbagai nilai tentang keluarga, persahabatan, cita-cita, dan pembuktian diri. Farras Fatik dan Morgan Oey adalah salah satu kunci yang bikin film ini menyentuh hati. Di samping ada Alifa Lubis and the genk yang juga memberi tawa lepas nan ikhlas

2. JELITA SEJUBA (Director’s Cut) – Drama, TNI

02. jelita sejuba director's cut

Berbeda dengan film-film tentara sebelumnya, Jelita Sejuba hadir dengan sudut pandang lain. Alih-alih mengeksplorasi kehebatan tentara, Jelita Sejuba lebih menguak sisi psikologis seorang istri tentara yang diperankan apik oleh Putri Marino”

“Perlu dicatat bahwa film yang masuk di deretan adalah versi director’s cut yang saya tonton di bioskop alternatif. Sementara untuk versi bioskopnya, mungkin tidak akan bisa masuk deretan”

  1. SULTAN AGUNG – Drama, Biopik
    01. sultan agung

Hanung membawa perjalanan film biopiknya pada rentang waktu yang mundur lebih jauh. Sultan Agung dibuat dengan penuh hati, penceritaan yang manis, dan permainan para aktor yang mumpuni. Bukan sebatas kemegahan sinema, Sultan Agung juga tentang pelajaran hidup”

Kalau kamu nonton Film apa saja selama 2018? Share di komentar ya…

Baca juga: Catatan Film Indonesia 2016

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.