Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Review Malang (2020): Aksi Balas Dendam yang Menyakitkan

Malang arahan Mohit Suri sejatinya hendak bicara tentang kebebasan dan pilihan hidup individu para karakternya

Malang bisa diartikan gelandangan

Goa adalah kota yang menawarkan kebebasan. Ada banyak pesta digelar di sana. Orang-orang yang menghadiri pesta Goa akan dengan mudah menemukan kesenangan duniawi tanpa ceramah penghakiman dari orang-orang sekitar.

Gambaran kehidupan Goa tersebut telah menarik seorang gadis asal London untuk mengunjungi Goa. Ia adalah Sara (Disha Patani).

Di sana, Sara bertemu tanpa sengaja dengan seorang pemuda saat pesta kembang api dimulai. Pemuda tersebut adalah Advait Thakur (Aditya Roy Kapur), pemuda introvert yang pergi ke Goa karena lari dari kehidupan keluarganya.

Di saat yang sama, polisi Goa melakukan penggerebekan pesta tersebut. Orang-orang langsung kabur termasuk Advait. Sara yang merupakan turis baru, cukup kaget dengan penggerebekan tersebut. Karena tidak mengenal siapa pun, Sara pun ikut kabur bersama Advait.

Inilah awal cerita Malang. Suatu keadaan yang bisa mengubah Advait menjadi lelaki yang penuh dendam dan amarah. Kenapa?

Mari kita kenalan dulu dengan tiga karakter utama Malang

Berturut-turut dari kiri ke kanan: Agashe, Sara, dan Michael

Selain Advait dua karakter lain yang harus kamu tahu adalah Inpesktur Agashe dan Michael Rodriguez.

Agashe (Anil Kapoor) adalah inspektur di Divisi Kriminal Kepolisian Goa. Ia terkenal sebagai polisi pembunuh setelah kematian putrinya. Ia terus memburu orang-orang yang menyebabkan kematian putrinya tersebut

Sementara Michael Rodriguez (Kunal Khemu) adalah seorang polisi yang sudah menikah. Namun kehidupan rumah tangganya tidak harmonis karena Michael ditengarai sebagai suami yang impotensi.

Nantinya ketiga karakter inilah yang akan menjadi kunci utama bagaimana cerita Malang ini bergulir.

Penceritaannya menggunakan konsep kilas balik

Salah satu prison war terbaik di film India/outlookindia

Malang dibuka dengan adegan perkelahian Advait di penjara. Hal ini menunjukkan seberapa hebat Advait dibanding lima tahun lalu sebelum ia masuk penjara dan masih bersama Sara.

Oia, Sara sendiri dibunuh oleh beberapa orang tak dikenal. Hal ini yang membuat Advait ingin balas dendam.

Selepas keluar dari penjara, Advait menjalankan misinya membunuh satu per satu orang yang telah memisahkan dirinya dengan Sara. Dan uniknya sebelum ia melakukan pembunuhan tersebut, ia melaporkan rencananya terlebih dahulu kepada Inspektur Agashe.

Ketika aksi pembunuhan Advait memakan korban satu per satu, perlahan Malang menceritakan hubungan Advait dan Sara dengan kilas balik. Metode kilas balik yang digunakan cukup membantu penceritaan serta menjelaskan alasan dan motivasi Advait melakukan balas dendam.

Satu hal yang menarik, metode penceritaan kilas balik ini dilakukan secara bertahap hingga akhirnya penonton akan menemukan hubungan antara Advait, Agashe, dan Michael Rodriguez.

Bicara tentang pilihan hidup dan kebebasan

Sara dan Advait yang menikmati kebebasan pilihan hidupnya

Malang arahan Mohit Suri sejatinya hendak bicara tentang kebebasan dan pilihan hidup individu para karakternya.

Advait dan Sara memilih perjalanan jauh dari teman-temannya dan hidup bersama tanpa ikatan seperti gelandangan. Sayangnya, latar belakang kenapa mereka melakukan itu hanya disinggung sekilas. Kita sebagai penonton hanya diberitahu keadaan keluarga mereka yang berantakan melalui obrolan. Padahal isu obrolan tersebut semestinya bisa dikupas lebih dalam lagi.

Bahkan untuk menyadarkan pemikiran Advait akan keluarga hanya selesai oleh obrolan bersama temannya. Bukan karena pengalaman Advait sendiri. Dan yang lebih parah justru bahasan keluarga Sara yang ternyata hanya sebatas angin lalu. Sampai film berakhir, bahasan ini malah terlupakan.

Mungkin bahasan keluarga dilupakan karena Malang ingin fokus pada romansa dan aksi balas dendamnya. Jika itu yang diinginkan, Malang berhasil melakukannya.

Saya bisa merasakan energi dan spirit balas dendam yang besar dari sosok Advait. Aditya Roy Kapur piawai memainkan perannya yang penuh dengan rasa sakit. Bagaimana tidak, Sara dibunuh di depan matanya lalu dibuang ke sungai besar. Dan saat itu Sara sedang hamil anak mereka.

Suguhan akting terbaik juga dipersembahkan oleh Kunal Khemu. Ia yang begitu lucu dan komedik dalam film Lootcase, bisa berubah menjadi Michael Rodriguez sosok yang misterius dan (mungkin) sakit jiwa.

Pada akhirnya sebagai laga romansa yang dibumbui unsur kriminal, Malang memberikan suguhan yang sangat menyenangkan sekaligus mengusik.

Simak baik-baik alasan Advait di akhir film kenapa ia menghubungi Agashe sebelum melakukan pembunuhan dengan kode tertentu.

Happy solstice!

Michael Rodriguez
Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke RajaSinema. Kami sangat senang jika anda berkenan meninggalkan komentar dengan bijak, tanpa link aktif, dan atau kata-kata kasar.