Episode keempat serial Heated Rivalry yang berjudul "Rose" menjadi titik balik krusial serial arahan Jacob Tierney ini.
![]() |
| Salah satu adegan Ilya & Shane di episode 4 Heated Rivalry (doc. HBO) |
Episode ini bukan hanya sekadar kelanjutan dari hubungan rahasia antara dua atlet hoki rival, Ilya Rozanov dan Shane Hollander, tetapi merupakan sebuah studi tentang ketakutan dan penghindaran dari sebuah kenyataan emosional yang tak terhindarkan.
Ketika hubungan yang seharusnya hanya didasari hasrat fisik mulai menunjukkan lapisan keintiman dan perasaan, perlindungan diri yang selama ini mereka bangun, akhirnya pecah.
Keintiman yang mengguncang status quo
Sejak awal, Ilya dan Shane membangun hubungan mereka di atas fondasi anonimitas emosional. Mereka adalah Rozanov dan Holland, dua nama belakang yang melambangkan jarak profesional.
Namun, di episode empat ini, jarak tersebut runtuh total. Puncaknya adalah ketika mereka menghabiskan waktu bersama di luar urusan ranjang.
Momen kebersamaan di apartemen Ilya, yang dimulai setelah aktivitas seksual, adalah kunci pergeseran naratif. Mereka bersantai, berbagi makanan, dan menonton hoki.
Kegiatan domestik yang sederhana ini, yang biasa dilakukan oleh pasangan, tiba-tiba membebankan bobot baru pada hubungan mereka.
Keintiman ini diakhiri dengan kontak fisik yang berbeda—pelukan di sofa, tatapan mata yang lebih lama, dan momen pertama saat mereka memanggil satu sama lain dengan nama depan, Ilya dan Shane.
Penggunaan nama depan ini adalah sebuah pengakuan simbolis. Itu berarti mereka tidak lagi melihat satu sama lain sebagai rival, tetapi sebagai individu.
Perubahan chemistry ini adalah hal yang paling menakutkan bagi keduanya, terutama bagi Shane, yang selama ini berjuang keras menghadapi identitas seksualnya.
![]() |
| Lebih dari sekadar seks, hubungan mereka saling jatuh cinta (doc. HBO) |
Manuver penghindaran, Rose sebagai pelarian wajib
Ketakutan akan kedekatan emosional yang baru terbentuk ini memicu reaksi penghindaran yang drastis dari Shane. Shane memutuskan untuk berpacaran dengan Rose (Sophie Nélisse), seorang wanita yang ia kenal.
Keputusan Shane untuk bersama Rose bukanlah didasari ketertarikan, melainkan upaya paksa untuk kembali ke jalur normalitas yang dipaksakan oleh lingkungan (compulsory heterosexuality).
Dalam benak Shane, Rose adalah alat mitigasi risiko; jika ia bisa jatuh cinta pada Rose, maka perasaannya pada Ilya hanya akan menjadi sebuah "kebingungan" yang bisa diabaikan.
Namun, penempatan Rose dalam narasi justru memperjelas satu hal: Shane tidak mampu lagi menyembunyikan orientasi dan perasaannya yang sesungguhnya. Ia menggunakan Rose sebagai tameng untuk menolak realitas bahwa ia mencintai Ilya.
Cemburu sebagai pengukur perasaan
Reaksi Ilya terhadap "proyek Rose" ini juga menunjukkan betapa jauh ia telah jatuh. Ilya, yang selama ini bersikap santai dan cool mengenai hubungan kasual, tiba-tiba menunjukkan rasa cemburu yang tidak rasional.
Ilya melakukan provokasi dengan bermesraan di depan umum, tetapi ia tidak membawa wanita itu pulang. Tindakan ini adalah sinyal bahwa ia tidak mencari pengganti Shane; ia hanya berusaha memancing respons dan menegaskan batas.
Cemburu Ilya mengonfirmasi bahwa hubungan mereka sudah melewati batas kasual. Ilya tidak ingin hanya menjadi "teman ranjang" bagi Shane, tetapi ia juga tidak tahu bagaimana caranya meminta lebih.
![]() |
| Saling provokasi yang berujung cemburu (doc. HBO) |
Episode "Rose" menegaskan kembali bahwa hambatan terbesar antara Ilya dan Shane bukanlah rivalitas di lapangan hoki, melainkan ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi secara terbuka.
-
Ilya bertahan di mode "Kasual": Ilya, karena ketakutan akan konsekuensi karier, terus-menerus memberikan sinyal bahwa hubungan mereka hanya seksual, meskipun perilakunya (membuatkan makanan, cuddling) menunjukkan sebaliknya.
-
Shane menghindari kenyataan: Shane, karena takut mengakui dirinya sebagai gay, memilih melarikan diri (dengan Rose) daripada mengakui bahwa chemistry yang baru ia rasakan dengan Ilya di sofa adalah hal yang ia inginkan seumur hidup.
Saat Shane berujar, "Aku tidak bisa melakukan ini," itu sebenarnya tidak mengacu pada seks, melainkan pada keintiman emosional yang terlalu tiba-tiba dan nyata. Perasaan yang begitu kuat membuatnya tidak punya pilihan selain lari.
Episode "Rose" berhasil menanggalkan semua topeng dan membuat kedua karakter berada di tepi jurang pengakuan.
Keduanya kini harus memilih: kembali ke kebohongan yang menyakitkan, atau mengambil risiko besar demi cinta yang mungkin menghancurkan karier mereka.
Bagaimana akhir dari kisah Ilya dan Shane? Masih ada dua episode lagi Heated Rivalry yang bisa ditonton di HBO Max (AS dan Australia) dan Crave (Kanada), setiap Jumat.


